Ini sebuah teori yang aku peroleh dari temanku yang berprofesi sebagai dokter. Menurut dia, olahraga itu jauh lebih baik untuk menjauhkan diri dari berbagai penyakit, ketimbang menelan multivitamin atau obat-obatan apapun. Bukan berarti obat atau vitamin tak penting tetapi, kata dia, selama ini ada kekeliruan dengan menganggap bahwa olahraga itu hanya “kalau sempat” padahal seharusnya rutin.
Dia menjelaskan kepadaku mengenai “teori tiga” dalam berolahraga. Tak peduli dengan bentuk olahraganya, pak dokter ini mengatakan bahwa olahraga yang baik seharusnya memenuhi hal sebagai berikut : dilakukan tiga kali sepekan dan masing-masing dilakukan selama minimal 30 menit. Selain itu, saat kita berolahraga kita harus sampai terengah-engah. Kalau kita berolahraga baru 10 atau 15 menit dan sudah terengah-engah, kata dia, itu sudah bagus. Apalagi di saat awal…
Seiring dengan meningkatnya kemampuan kita dalam berolahraga, maka waktu yang 30 menit itupun harus ditingkatkan. Intinya, badan baru melakukan sesuatu usaha yang memacu adrenalin (yang pastinya membuat badan terasa sehat) dengan melihat sebuah indicator, itu tadi… terengah-engah. Artinya, indicator kita sudah berolahraga dengan baik dan benar adalah terengah-engah, bukan berkeringat.
“Kamu bisa saja nyapu halaman yang luas, atau berjalan berkilo meter dan berkeringat banyak sekali, tapi kamu tidak terengah-engah, maka tidak ada effort lebih yang dilakukan…,” ujar dia. So, jangan bangga kalo banyak berkeringat setelah beraktivitas cukup berat…:-) yang penting adalah terengah-engah…
Soal berolahraga ini, ternyata menjadi bagian dari aktivitas di negara-negara maju. Salah seorang dosen lulusan Australia bercerita bahwa saat dirinya tinggal dan belajar di Adelaide, Australia Selatan, dirinya mengalami berbagai penyakit dan juga alergi. Dokter di sana, kata dia, hanya memberikan obat dengan dosis rendah tetapi menyarankan pasien untuk giat berolahraga. “jadi pengobatannya diarahkan dengan berolahraga,” ungkap dia.Di sisi lain, pak dosen ini bercerita bahwa Indonesia terkenal dengan obat-obat dosis tinggi, yang diberikan para dokternya.
Nah….
Kembali ke temanku yang dokter, dia mengherankan para rekan sejawatnya – sesama dokter di Indonesia – yang menurut dia senang sekali memberikan obat dan selalu “melarikan” sarannya untuk mengkonsumsi makanan… Saat itu aku bercerita pada dia bahwa aku didiagnosis tekanan darah rendah. Dia bilang, “kamu olahraga dong yang teratur.. aku juga darah rendah, nggak masalah. Dengan olahraga, peredaran darah menjadi lancar, oksigen yang diangkut oleh darah juga jadi lancar,’’ kata dia.
Ketika aku katakan bahwa dokter meyuruh aku makan makanan yang mengandung banyak vitamin penambah darah, dia justru mencibir. Kata dia,”ya kalo disuruh makan makanan yang bergizi itu harusnya liat dulu, berat badannya berapa (alamaaaakkkk…secara tidak langsung kan dia mau bilang kalo aku dah kegemukan, sehingga saran untuk makan makanan bergizi itu sungguh keliru). Harusnya disuruh olahraga,’’ kata dia. “aku heran sama rekan sejawatku itu, kok memberikan saran seperti itu…”.
Lalu aku bilang, kenapa ya kalo abis olahraga, kok jadi ngantuk.. kan ntar di kelas jadi berabe. Dia membantahnya. “Olahraga itu nggak bikin ngantuk.. yang terjadi, badan kamu jadi lelah setelah berolah raga.. karena lelah maka kamu ingin tidur, ngantuk” cetus dia. Namun, smabung dia, kelelahan itu akan menghilang bersamaan dengan rutinnya kita berolahraga. Dia bilang, rasa lelah itu muncul karena kita jarang atau malah tak pernah berolahraga. Ketika olahraga sudah rutin, maka kelelahan itu akan menghilang. Jadi, persoalannya bukan olahraga jadi ngantuk, tapi karena nggak pernah olahraga maka saat pertama kali melakukan olahraga badan kita kelelahan…
Yang sering terjadi, menurutku, kita kerapkali jadi jera alias kapok setelah sekali berolahraga dan badan lelah.. Padahal, kata dokter temanku itu, harusnya olahraga nya terus dilanjutkan secara rutin, (tiga kali seminggu, minimal) maka badan baru akan merasakan manfaat berolahraga itu dengan sebenarnya.
Jadi? Yuk olahraga.. tak cuma bikin badan sehat dan segar tapi juga murah.. kelebihan lainnya, kita jadi seperti hidup di negara maju.. hehehehe..
NB: aku juga masih berjuang untuk bisa rutin lagi olahraga.. nggak gampang emang…