Monthly Archives: August 2012

Cerita Nggak Penting soal Ponsel yang harus berubah

Sejak lama, saya bukanlah pengikut mode. Jika kebetulan mode (sepatu, baju, kerudung, sandal, komputer, tas, kamera, telepon seluler/ponsel, mobil atau barang lainnya) yang saya pilih sedang ‘in’maka itu suatu kebetulan belaka. Saya lebih suka melihat sesuatu dari fungsinya….

Namun kini, ada suatu kebutuhan untuk membeli ponsel baru… dan barang itu bernama blackberry ! bukan karena ikut-ikutan tetapi ada kebutuhan pekerjaan…

Saya teringat, awal 2009 silam.. sekitar dua minggu setelah saya tiba di Brisbane, Australia untuk memulai perjalanan studi saya di negeri kangguru. Ada peluang untuk membeli ponsel baru sebagai mahasiswa internasional – program murah meriah, kenapa nggak dimanfaatkan. Lalu saya mulai memilah-milih jenis ponsel… membandingkan di internet dan hati saya terkesan pada nokia E71. Kala itu, di Indonesia sedang mulai booming yang namanya blackberry alias BB.

Ketika saya tiba di toko penjual ponsel yang punya program khusus untuk mahasiswa internasional itu, saya pun bertanya pada seorang petugas di gerai itu, mengenai pilihan dan perbandingan, apakah sebaiknya saya beli nokia yang saya taksir atau beli BB.Dengan tegas sang petugas menjawab “pilih nokia dong..semuanya lebih unggul”. Dan saya pun mengikuti sarannya…

Tak lama kemudian, ponsel tersebut memang laku di pasaran.. banyak yang pake, khususnya di lingkungan saya di kampus dan sekitarnya. Sementara BB tak kunjung terlihat penggunanya.. Kala itu, saya berpikir, saya tak salah pilih..

Kemudian, waktu berlalu…saya memperhatikan dari FB, banyak sekali teman-teman di Indonesia yang menggunakan BB… sampai-sampai saya posting status pertanyaan di wall, ‘apakah semua orang di Indonesia pakai BB?” dan jawaban yang saya terima cukup beragam.. yang intinya, ‘enggak dong’

Namun memang pertanyaan saya didasari oleh ketidaktahuan bahwa perkembangan teknologi informasi di Indonesia sangat pesat dalam setahun itu..sehingga hampir semua ponsel bisa mengakses internet, biayapun jauh lebih murah.. di sisi lain, booming BB pun kian menggila…

Kondisi itu berbeda dengan yang saya lihat dan alami selama dua tahun di Australia. Orang menggunakan ponsel sesuai kebutuhan,, banyak yang ponselnya model jadul…tapi tetap dipakai untuk berkomunikasi.. kalau mau internetan, ya pake laptop ato komputer saja, toh aksesnya sudah sangat mudah dan cepat… semua komputer di kampus boleh dibilang terhubung dengan internet, kalau tidak, maka hampir semua wilayah sudah ada akses wi-fi.. jadi sangat mudah dan nyaman, tanpa harus punya ponsel yang supercanggih…:)

Penjual ponsel pun tidak “gila-gilaan” menawarkan produknya. Saya teringat, seorang teman baru datang dari Indonesia.. dia beli nomor lokal Australia untuk ponselnya. Lalu sang petugas menawari dia untuk ganti ponsel, karena itu tadi..program untuk mahasiswa. Tapi teman saya bilang, ponselnya masih layak. Si petugas masih mencoba, “barangkali mau beli yang baru, mungkin model yang anda punya sudah lama..”. lalu teman saya menunjukkan ponsel dia, dan bertanya “apakah ini sudah lama?” dengan segera sang petugas menjawab “ohh.. model ini masih terbilang baru”. Kalo di Indo, barangkali sang petugas akan mengatakan hal yang berbeda 🙂

Akhir 2010, saat saya tiba di Bandung lagi setelah selesai studi. Saya tetap setia dengan ponsel saya, hanya perlu membeli batre baru sebab sudah soak… tak apalah, toh sudah 2 tahun. Sementara penampilan fisik ponsel saya masih oke.jadi saya tidak melihat alasan untuk menggantinya. Tetapi kemudian saya menerima banyak permintaan untuk memberikan nomor PIN…Hey, saya tidak punya PIN yang bisa dibagi-bagi.. mengutip seorang teman,”Ada PIN ATM, tapi kan tidak untuk dibagi-bagikan hehehe”

Sekembali ke Indonesia, saya memang lebih memprioritaskan anak saya yang masih perlu ASI dan berusia belum dua tahun. Jadi, saya mencari pekerjaan yang bisa saya kerjakan di rumah. Secara umum saya bekerja dari rumah, kirim berita dari rumah karena bisa mengakses internet dengan mudah, sesekali saya keluar rumah untuk mengajar.. karena itu, saya merasa belum perlu mengganti ponsel saya.

Tapi kini, karena ada pekerjaan baru yang membutuhkan komunikasi lebih intens, tampaknya saya harus mengganti ponsel saya… dan mau tidak mau, saya harus membeli BB… sebab kalo bukan BB, saya tak perlu ganti ponsel…:D

Jadi begitulah… sekarang saya ganti ponsel.. kalo ada yang mau minta nomor PIN, saya sudah punya sekarang 😀
Tapi kalau kemudian saya dikirimi promo dan sejenisnya, ya jangan marah kalo ndak saya buka..hehehe

sumber foto :

Nokia E71 Mobile Phone


http://shop.crackberry.com/blackberry-bold-9000-accessories.htm
http://depositphotos.com/3989643/stock-illustration-Cartoon-Cell-Phone.html